loading...
Ada baragam bentuk investasi yang bisa menjadi pilihan Anda untuk mengembangkan aset/harta yang dimiliki. Salah satu bentuk investasi jangka panjang yang menguntungkan adalah tanah. Untung yang akan didapatkan dari investasi tanah tidak datang dalam waktu cepat. Anda harus menunggu beberapa tahun untuk mendapat keuntungan, terlebih harga tanah diproyeksikan akan selalu naik. Untuk investasi yang satu ini, Anda harus bersabarlah menunggu guna memanen hasilnya.
Investasi tanah memang tidak murah, dan membutuhkan modal yang lumayan besar. Tapi, profit yang didapatkan juga bisa dibilang potensial untuk meraup untung yang lebih besar dari modal yang dikeluarkan. Untuk melakukan investasi tanah, Anda harus memiliki modal sekitar Rp50 juta untuk membeli sebidang tanah 100 meter, asumsi harga tanah per meter Rp500.000. Harga tanah juga disesuaikan dengan lokasi, harga tanah di kota besar akan lebih mahal, bahkan mencapai Rp2 juta per meternya.
Untung dari investasi tanah bisa diperoleh dengan cara membeli saat harga murah dan menjualnya saat harga tanah naik. Kini, harga jual tanah bisa 2 kali lipat dari harga beli atau bahkan lebih, tentunya tergantung pada fluktuasi harga tanah di setiap daerah. Contohnya, harga tanah di Hayam Wuruk, Jakarta Barat tahun 2013 sebesar Rp17 juta per meter, kemudian pada tahun 2017, harga tanah di sana naik hingga mencapai Rp35 juta per meter. Menguntungkan, bukan?
baca juga artikel lainnya:
TIPS MEMBUAT PAGAR UNTUK RUMAH YANG BAIK
TIPS PERENCANAAN DALAM MEMBANGUN RUMAH
Keuntungan lain yang bisa didapatkan yaitu menyewakan tanah kepada pihak lain yang membutuhkan. Anda tinggal duduk manis sambil menunggu biaya sewa tiap bulannya tanpa harus kehilangan kepemilikan tanah.
Investasi tanah memang cukup menjanjikan tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dihindari saat Anda berencana untuk investasi tanah, simak tips berikut ini:
1. Lokasi yang Tidak Strategis
Lokasi akan sangat menentukan hasil investasi Anda di masa depan. Usahakan memilih lokasi yang strategis saat membeli tanah. Hindari membeli tanah di lokasi yang tidak strategis semisal di dekat dengan menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), daerah banjir, atau dekat dengan pemakaman.
Selain itu, akses jalan juga harus diperhatikan dalam memilih lokasi. Jangan membeli tanah yang memiliki akses jalan buntu atau sulit diakses dengan transportasi umum. Upayakan memilih tanah yang akses jalannya mudah dicapai seperti, dekat dengan jalan raya, ada akses kendaraan umum dan dekat dengan fasilitas umum.
Lokasi yang layak dijadikan pertimbangan yakni lokasi yang dekat dengan pusat perbelanjaan, perkantoran, kampus dan rumah sakit, dijamin lokasi ini akan sangat banyak diminati dan memiliki nilai jual dan nilai sewa yang tinggi.
2. Surat-Surat yang Tidak Lengkap
Kelengkapan surat-surat tanah sangatlah penting untuk diperhatikan dalam membeli tanah. Hindari membeli tanah yang surat-suratnya tidak lengkap karena hal tersebut akan menimbulkan masalah nantinya. Perhatikan jenis surat tanah yang akan Anda beli, apakah masih berbentuk Girik, Akta Jual Beli (AJB), atau sudah Sertifikat Hak Milik (SHM).
Pilihlah tanah yang sudah memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) karena surat tersebut dianggap sebagai surat dengan kepemilikan paling kuat. Hal tersebut membuat nama pemilik yang tercantum dalam SHM menjadi penanggung jawab jika terjadi suatu masalah.
3. Legalitas Tanah yang Dipertanyakan
Anda pasti sering mendengar permasalahan sengketa tanah, sengketa tanah adalah perseteruan antara dua pihak yang memperdepatkan hak kepemilikan sebidang tanah. Biasanya hal tersebut dipicu oleh legalitas tanah yang tidak jelas kepemilikannya.
Hindari membeli tanah yang legalitasnya tidak jelas, coba lakukan pengecekan terlebih dahulu data kepemilikan tanah melalui sertifikat tanah tersebut. Pengecekan keaslian sertifikat tanah dapat dilakukan melalui kantor pertanahan setempat, atau melalui Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) setempat. Hal tersebut wajib dilakukan untuk menghindari adanya sengketa.
4. Biaya yang Berlebih
Setelah Anda sudah memeriksa perlengkapan surat-surat tanah yang akan dibeli, Anda harus perhitungkan berapa biaya yang akan dikeluarkan, baik biaya untuk mengurus surat-surat ataupun biaya untuk membayar harga tanah. Pilihlah tanah yang surat-suratnya lengkap agar Anda tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk melengkapi kelengkapan surat-suratnya.
5. Ukuran yang Tidak Pas
Ukuran tanah juga menjadi hal yang harus diperhatikan dalam investasi tanah. Perhatikan lokasi yang akan dipilih untuk menentukan luas tanah yang akan dibeli. Contohnya, untuk pembelian tanah di pemukiman elite, belilah tanah dengan ukuran yang cukup luas. Perkirakan luas tanah yang biasa digunakan oleh orang-orang permukiman elit untuk membangun tempat tinggal, biasanya sekitar 400-500 meter.
Untuk pembelian tanah di permukiman ekonomi menengah ke bawah, sebaiknya jangan membeli tanah yang terlalu luas karena biasanya orang-orang yang tinggal di daerah tersebut hanya memerlukan tanah seluas 100 meter untuk dibangun rumah, bahkan bisa jadi mereka tidak berminat untuk membeli tanah.
6. Tujuan yang Tidak Jelas
Tentukan proyeksi ke depannya yang akan dilakukan setelah membeli tanah untuk investasi. Apakah Anda akan menjualnya kembali dalam beberapa tahun ke depan sampai harganya naik atau menyewakannya kepada pihak lain untuk keperluan bisnis?
Selain itu, perhitungkan juga keuntungan yang akan didapat dari investasi tanah. Jangan membeli tanah untuk investasi hanya karena ikut-ikutan model yang sedang trend saja.
7. Gelagat Penipuan
Tidak ada salahnya mempelajari lebih dahulu asal usul kepemilikan tanah yang akan dibeli, keaslian surat tanah dan siapa orang yang akan menjual tanah tersebut. Apakah pembelian tanah melalui broker, perantara, atau langsung kepada sang pemilik tanah. Hal tersebut perlu dilakukan untuk menghindari penipuan.
Jika ada sesuatu yang ganjil dalam transaksi jual-beli tanah, maka anda patut curiga. Contohnya, harga tanah di kawasan strategis dijual dengan harga murah. Banyak orang yang tertipu dengan modus semacam ini. Pelajari lebih lanjut modus-modus penipuan dalam jual-beli tanah.
8. Pembelian Lewat Broker
Sebaiknya Anda urus sendiri proses pembelian tanah dari awal, jangan libatkan broker dalam transaksi pembelian tanah. Proses transaksi pembelian tanah memang akan lebih cepat jika dilakukan oleh broker, namun Anda harus siap mengeluarkan uang lebih untuk biaya broker. Memilih broker untuk membantu proses transaksi tanah juga harus hati-hati, pilihlah broker dengan kredibilitas yang baik agar tidak tertipu.
Selain itu, mengurus sendiri proses pembelian tanah juga dapat membuat Anda belajar untuk mengetahui tahapan-tahapan yang akan dilalui selama prosesnya. Sehingga, Anda jadi punya pengalaman untuk transaksi pembelian tanah selanjutnya.
9. Tunggakan PBB
Selain mengecek kelengkapan surat tanah, Anda juga harus mengecek apakah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tanah yang akan dibeli selalu dibayar oleh pemiliknya setiap tahunnya. Hal tersebut perlu dilakukan karena jika pemilik tanah sebelumnya menunggak dalam pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), maka tunggakan tersebut akan dilimpahkan kepada Anda sebagai pemilik baru.
Cermat Sebelum Membeli Tanah untuk Investasi
Sebelum melakukan pembelian tanah untuk investasi sebaiknya Anda pelajari terlebih dahulu tentang bagaimana cara berinvestasi dalam bentuk tanah. Proyeksikan usaha apa yang akan dilakukan pada tanah yang akan dibeli. Hitung untung dan ruginya melalui perkiraan jangka waktu untuk mendapat keuntungan. Cermat sebelum berinvestasi tanah akan menguntungkan Anda di masa depan.
loading...
0 Response to "TIPS DALAM BERINVESTASI PEMBELIAN TANAH"
Posting Komentar