loading...
Pagar merupakan komponen pengaman pertama sebuah hunian. Meski saat ini banyak sekali cluster yang dibuat tanpa pagar, masih banyak orang yang merasa lebih aman dengan adanya pagar.
Apalagi kita tak dapat sepenuhnya menggantungkan keamanan hunian pada satpam kompleks atau satpam pribadi. Rumah tanpa pagar memang terlihat lebih simple, praktis, dan modern. Namun, kembali lagi pada kebutuhan dan fungsi.
Jika Anda ingin meminimalisasi risiko rumah tidak aman, sebaiknya pembangunan pagar tetap dilakukan. Untuk memaksimalkan fungsi pagar sebagai gerbang utama hunian, ada beberapa hal yang pelu diperhatikan.
Tinggi Pagar
Anda mungkin terpikir untuk membuat pagar setinggi mungkin demi menjaga keamanan rumah. Memang benar, semakin tinggi pagar, risiko kemalingan semakin sedikit.
Namun Anda juga perlu memperhitungkan biaya dan nilai estetika. Semakin tinggi pagar, material yang digunakan tentu semakin banyak maka harga semakin mahal. Idealnya tinggi pagar yang baik yaitu seukuran tinggi orang dewasa kurang lebih 170cm.
Jika lebih pendek, orang luar akan lebih mudah melihat situasi di dalam hunian. Ini akan berbahaya apalagi jika rumah Anda sering ditinggal kosong.
Bahan Pagar
Pilih bahan yang kuat untuk membuat pagar rumah. Pilihan material terbaik adalah bata karena kuat, tidak tembus pandang, dapat meredam suara masuk ke rumah, serta dapat menangkal air masuk ke dalam jika banjir.
Sisis negatifnya, pagar dengan bahan full bata dapat membuat penghuni sering dicap antisosial karena seperti mengurung penghuni di dalam rumah.
Alternatifnya, Anda bisa mengombinasikan bata dengan material besi. Kombinasi bata dan besi cukup bagus untuk pembuatan pagar karena kokoh.
Daya Pandang
Soal ini harus Anda perhatikan. Banyak orang mengatakan pagar yang aman adalah pagar yang memiliki visibilitas atau daya pandang hingga ke dalam rumah (pagar tidak rapat).
Artinya, penghuni dapat melihat pagar di luar dari area paling dalam di rumah sekalipun. Tujuannya untuk mempermudah penghuni mengawasi orang luar masuk ke dalam dan tetangga sekitar dapat ikut mengawasi bagian dalam rumah jika ada maling masuk ke dalam.
Catatan, pemilihan pagar yang tembus pandang ini baik dan cocok untuk rumah yang berada di kompleks perumahan yang ramai.
Sebaliknya, jika rumah Anda berada di kompleks yang sepi, tertutup, dan individualis sebaiknya hindari menggunakan pagar yang tembus pandang dan pilih pagar yang tertutup rapat.
baca juga
baca juga
Desain Pagar
Untuk memaksimalkan keamanan, hindari menggunakan pagar berdesain horizontal karena akan memudahkan maling menaiki pagar rumah. Selain itu, sebaiknya buat dua pagar terpisah, yakni pagar besar yang hanya dapat dibuka kuncinya dari dalam dan pagar kecil.
Pagar besar khusus untuk keluar masuk kendaraan, sedangkan pagar kecil untuk keluar-masuk orang. Pembuatan pagar besar dan kecil akan merepotkan maling sebab membuat maling harus ‘kerja’ dua kali jika ingin membawa kabur kendaraan.
Mau tak mau maling harus masuk melalui pintu kecil, baru membuka pintu besar. Biasanya maling akan menghindari rumah yang memiliki pagar seperti ini dan memilih menyatroni rumah dengan pengamanan yang lebih mudah karena mereka tak memiliki banyak waktu untuk melakukan kejahatan.
Untuk meningkatkan keamanan, pengembang perumahan saat ini mulai mengadopsi sistem cluster, di mana komplek perumahan dibuat satu pintu sehingga siapapun yang keluar masuk mudah dikenali satpam
Liputan6.com,
loading...
0 Response to "TIPS MEMBUAT PAGAR UNTUK RUMAH YANG BAIK"
Posting Komentar