loading...

ISTILAH YANG SERING DIPERGUNAKAN DALAM PROSES PEMASANGAN KERAMIK

loading...

Bukan metode yang akan kita bahas melainkan istilah-istilah penting yang ada di proses pemasangan keramik. 

Pekerjaan keramik adalah salah satu pekerjaan finishing pada proyek gedung yang digunakan untuk finish lantai maupun dinding dengan material keramik. Proses pemasangan keramik dilakukan oleh tukang khusus karena jika tukang tersebut tidak mempunyai keahlian akan mengakibatkan pekerjaan lantai tidak rapi. Pekerjaan finishing memang dituntut harus mendekati sempurna karena mudah sekali dilihat oleh orang-orang awam apabila pekerjaan tidak baik. Berbeda dengan pekerjaan struktur yang tidak terlihat secara kasat mata oleh orang awam apabila pekerjaan tidak rapi. Karena pekerjaan struktur akan tertutup oleh pekerjaan finishing.

Berikut ini akan dijelaskan tentang istilah-istilah dalam pemasangan keramik lantai maupun dinding.

Start Point, adalah titik permulaan pemasangan keramik. Biasanya start point ini sudah ditentukan oleh arsitek. Tukang yang mengerjakan harus mengikuti start point yang ada. Tujuan penentuan start point adalah menentukan arah buangan potongan keramik sehingga keramik yang tidak utuh tidak terlihat oleh pengunjung secara langsung. Penentuan start point di tiap ruangan berbeda-beda. 
Threshold atau border, adalah variasi tipe pemasangan keramik yang digunakan untuk memberikan batas dari suatu pekerjaan keramik. Penggunaan border biasanya dengan tipe dan warna keramik yang berbeda dengan keramik ditengahnya. Tujuan penggunaan border adalah menyiasati sambungan nat keramik yang tidak ketemu antara ruangan 1 dengan ruangan lainnya. Tujuan lain adalah adanya perubahan type keramik yang akan digunakan sehingga untuk mempercantik diberikan sebuah border keramik. 


Plint/skirting Lantai, adalah batas vertikal antara keramik lantai dengan dinding. Pemasangan biasa dilakukan pada ujung bawah dari dinding secara vertikal. Ukuran dari plint lantai ini biasanya hanya setinggi 7-12 cm tergantung dari potongan keramik. 


Tali Air, adalah bagian dari plint/skirting yang terletak di atas plint lantai berupa garis dengan ukuran 10 x 5 mm. Fungsi dari tali air ini adalah untuk mengalirkan air tetesan maupun rembesan agar tidak langsung ke keramik. 

Nat keramik, adalah celah antar pasangan keramik yang diisi dengan semen warna atau khusus. Fungsi dari nat ini selain estetika adalah mencegah rembesnya air ke bawah keramik melalui celah-celah antar keramik sehingga pada celah tersebut harus diberi semen khusus nat. 


Screed, adalah salah satu tahapan dari pekerjaan keramik sebelum pemasangan keramik. Screeding lantai menggunakan bahan campuran semen dan pasir. Screed dibuat serata mungkin sehingga memudahkan untuk pemasangan keramik. Penggunaan screed biasa dilakukan pada permukaan yang tidak rata. 

Waterproofing, adalah tahapan sebelum pemasangan keramik pada kamar mandi dengan memberikan lapisan anti bocor. Tujuannya mencegah kebocoran/rembesan dari air kamar mandi. Setelah di screeding kemudian diberi waterproofing dan diuji rendam terlebih dahulu. Setelah diuji baru dipasang keramik. 

Pekerjaan benang, adalah salah satu pekerjaan persiapan dengan cara memasang benang saling siku khususnya pada titik start point. Tujuannya agar pemasangan keramik lebih rata dan siku. 

Pekerjaan keramik sebaiknya dilakukan dengan metode yang jelas karena akan menentukan hasil akhir dari finish lantai. Bagian-bagian rumah yang terekspos langsung adalah finish lantai, finish dinding dan finish plafond. Tiga bagian itu harus menjadi perhatian jangan sampai salah pilih tukang sehingga hasilnya tidak maksimal. Walaupun jenis keramik atau granit atau marmer yang digunakan adalah kualitas import namun pelaksana pekerjaan tersebut tidak handal akan sia-sia juga.
loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "ISTILAH YANG SERING DIPERGUNAKAN DALAM PROSES PEMASANGAN KERAMIK"