loading...
ANEKA MACAM JENIS PENYAKIT PERNAPASAN
Sistem pernapasan pada manusia adalah penting untuk peredaran oksigen yang diperlukan oleh tubuh. Secara singkat arti dari pernapasan atau respirasi tersebut adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Gangguan pernafasan bisa terjadi oleh berbagai hal yang menyebabkan berbagai jenis penyakit pada pernapasan. Berikut adalah beberapa jenis penyakit pernapasan yang perlu diketahui.
Asma: Penyakit Asma paling banyak ditemukan pada gangguan pernapasan. Ini adalah keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara. Gejala umum yang sering dirasakan penderita asma biasanya sesak napas ringan, batuk dan mengi (bengek. Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan.
Asfiksi: Ini adalah jenis penyakit napas akibat gangguan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen ke sel atau jaringan tubuh. penyebabnya bisa bermacam-macam misalnya terisinya alveolus dengan cairan limfa karena infeksi Diplokokus, pneumonia atau Pneumokokus, penyumbatan saluran pernapasan oleh kelenjar limfa, misalnya polip, amandel, dan adenoid.
Asbestosis: Ini adalah jenis penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru). Gejala awalnya biasanya ditandai dengan sesak napas ringan, batuk, rasa sesak atau nyeri di dada, terdapat kelainan pada kuku (bentuk jari-jari tangan yang menyerupai tabuh genderang)
Asidosis Respiratorik: Penyakit ini timbul karena ketidakmampuan paru untuk mengeluarkan CO2 hasil metabolisme (keadaan hipoventilasi). Hal ini menyebabkan peningkatan H2CO3 dan konsentrasi ion hidrogen sehingga menghasilkan asidosis. Gejala umumnya biasanya ditandai dengan meningkatnya nadi dan tingkat pernapasan, napas pendek-pendek, dyspnea, pusing, convulsi, letargi, kelemahan dan sakit kepala.
Bronkitis: suatu peradangan pada cabang tenggorok (bronchus) (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan menahun. Gejala umumnya; batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan), sesak napas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan, sering menderita infeksi pernapasan (misalnya flu), bengek, lelah, pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan, wajah telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan, pipi tampak kemerahan, sakit kepala dan gangguan penglihatan.
Bronkientasis: Ini adalah jenis penyakit pernapasan berupa perusakan dan pelebaran (dilatasi) abnormal dari saluran pernapasan yang besar. Secara khusus, bronkiektasis menyebabkan pembesaran pada bronkus yang berukuran sedang, tetapi bronkus berukuran kecil yang berada dibawahnya sering membentuk jaringan parut dan menyempit. Penyebabnya adalah Infeksi pernapasan, Penyumbatan bronkus, Cedera penghirupan, genetik, Kelainan imunologik dan penyakit infeksi lain. Gejala umumnya, batuk menahun dengan banyak dahak yang berbau busuk, batuk darah, batuk semakin memburuk jika penderita berbaring miring, sesak napas yang semakin memburuk jika penderita melakukan aktivitas, penurunan berat badan, lelah, clubbing fingers (jari-jari tangan menyerupai tabuh genderang), wheezing (bunyi napas mengi/bengek), warna kulit kebiruan, pucat dan bau mulut.
Difteri: ini adalah penyumbatan oleh lendir pada rongga faring yang dihasilkan oleh infeksi bakteri jenis Corynebacterium diphtheriae. Penyakit ini bersifat akut dan biasanya menyerang saluran pernapasan anak-anak di usia 15 tahun. Gejala yang muncul ialah sakit tenggorokan, demam, sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan sangat lemah. Kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit. Difteri adalah penyakit mematikan, kalaupun selamat dari serangan akut difteri, biasanya penderita akan mengalami kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal.
Emfisema: Ini adalah penyakit paru-paru yang ditandai dengan penghancuran / luruhnya dinding alveolus. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Biasanya disebabkan karena konsumsi rokok yang banyak (perokok berat) dan sering mucul bersamaan dengan bronkitis kronis. Gejala umumnya sesak napas dalam waktu lama, nafsu makan dan berat badan menurun.
Faringitis: jenis penyakit peradangan yang menyerang tenggorok atau hulu kerongkongan (pharynx). Kadang juga disebut sebagai radang tenggorok. Penyakit ini dibagi dua yaitu akut dan kronis. Faringitis akut yaitu radang tenggorok yang masih baru, dengan gejala nyeri tenggorok dan kadang disertai demam dan batuk. Sedangkan Faringitis kronis adalah radang tenggorok yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama, biasanya tidak disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorok.
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut): Penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan, hidung, sinus, faring, atau laring. Biasanya ditemukan pada balita dan anak-anak dengan gejala umum badan pegal pegal (myalgia), beringus (rhinorrhea), batuk, sakit kepala, sakit pada tengorokan. Penyebab terjadinya ISPA adalah virus, bakteri dan jamur.
Influenza: Influenza, yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa tidak nyaman secara umum.
Laringitis: Laringitis adalah peradangan yang terjadi pada pita suara karena terlalu banyak digunakan, karena iritasi atau karena adanya infeksi. Laringitis dapat berlangsung dalam waktu singkat (akut) atau berlansung lama (kronis). Meskipun laringitis akut biasanya hanya karena terjadinya iritasi dan peradagnan akibat virus, suara serak yang sering terjadi dapat menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius.
Pertusis (Batuk Rejan): Penyakit saluran pernapasan yang terjadi pada anak berusia di bawah 1 tahun. Biasanya dimulai dengan gejala ISPA ringan seperti batuk, bersin dan cairan hidung keluar terus menerus (pada stadium catarrhal) kemudian sesudah 1 minggu sampai 2 minggu dilanjutkan dengan batuk yg terus menerus namun diikuti masa dimana ada jeda batuk (stadium paroxysmal). Batuk ini mungkin dapat diikuti dengan adanya muntah yang dapat di picu oleh menguap, tertawa atau berteriak, dan akan berkurang sesudah 1 sampai 2 bulan. Komplikasi yg dapat mengikuti keadaan ini adalah pneumonia, encephalitis, hipertensi pada paru, dan infeksi bakterial yg mengikuti.
Pneumonia: adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Penyebabnya bisa dari bakteri, virus, jamur, zat kimia atau penyakit tertentu lain seperti kanker paru-paru. Gejala umumnya biasanya tubuh demam, sesak napas, cepat lelah, sakit kepala, gangguan sendi dan otot serta kadang disertai mual muntah.
Pleuritis: penyakit yang disebut juga dengan radang pleura ini adalah suatu peradangan pada pleura (selaput yang menyelubungi permukaan paru-paru) yang dapat berlangsung secara sub-akut, akut atau kronois, dengan ditandai perubahan proses pernafasan yang intensitasnya tergantung pada beratnya proses radang. Pada yang berlangsung sub-akut proses radang biasanya dibarengi dengan empiema serta mengakibatkan layuhnya sebagian paru-paru, hingga pernafasan akan mengalami kesulitan (dispnoea). Biasanya pernafasan bersifat cepat dan dangkal. Pada yang berlangsung akut penderita mengalami kesakitan waktu bernafas hingga pernafasan jadi dangkal, cepat serta bersifat abdominal. Yang berlangsung kronis, pada waktu istirahat tidak tampak adanya perubahan pada proses pernafasannya. Bila disertai dengan penimbunan cairan di rongga pleura maka disebut efusi pleura tetapi bila tidak terjadi penimbunan cairan di rongga pleura, maka disebut pleurisi kering. Setelah terjadi peradangan, pleura bisa kembali normal atau terjadi perlengketan.
Rinitis: Ini adalah penyakit umum yang paling banyak di derita oleh perempuan dan laki-laki yang berusia 30 tahunan. Merupakan inflamasi mukosa saluran hidung dan sinus yang disebabkan alergi terhadap partikel, seperti debu, asap, serbuk/tepung sari yang ada di udara. Meskipun bukan penyakit berbahaya yang mematikan, rinitis alergi harus dianggap penyakit yang serius karena karena dapat mengganggu pernapasan.
Sinusitis: Sinusitis atau radang sinus adalah peradangan pada rongga tengkorak yang mempunyai saluran sempit yang menghubungkan hidung dan rongga mata. Ada beberapa sinus yang sering terkena radang yaitu sinus maksila (terletak disamping kanan dan kiri hidung), sinus frontalis (terletak pada dahi bagian depan), etmoid dan sfenoid yang terletak agak ke belakang. Umumnya penyakit ini bisa sembuh dengan cepat jika dirawat dengan baik. Tetapi, ada juga yang sampai pada taraf menahun. Bila dibiarkan, infeksi dapat menjalar ke bagian kepala yang lain sehingga perlu penanganan yang memadai, seperti operasi, untuk mengeluarkan endapan cairan dari dalam rongga. Gejala umumnya biasanya ditandai dengan rasa sakit di kening atau di antara mata, sakit di gigi bagian atas, wajah terasa penuh, serta hidung penuh dan tersumbat.
TBC: Penyakit ini umum ditemukan dinegara-negara berkembang. Tuberkulosis merupakan suatu penyakit infeksi kronis / menahun dan menular yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberklosa yang dapat menyerang pada siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin namun sesuai fakta yang ada bahwa penderita penyakit TBC lebih banyak menyerang pada usia produktif yang berkisar antara usia 15 tahun – 35 tahun. Gejal umumnya mudah demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung lama, sering berkeringat pada malam hari, gampang terkena influenza dan bersifat hilang timbul, menurunnya nafsu makan dan berat badan, batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah), perasaan lemah, lesuh & tidak enak (malaise).
Wegener granulomatosis: Penyakit ini awalnya didiagnosa sebagai pneumonia dan kadang-kadang kanker paru-paru. Gejala tampak non-spesifik, tetapi sering dimulai dengan nyeri otot, penurunan berat badan dan demam. Batuk darah juga merupakan indikator kuat, tetapi ini juga dapat mengindikasikan penyakit pernapasan yang serius lainnya. Ketika granuloma berkembang di paru-paru, menghancurkan jaringan paru-paru, dan proses pernapasan keseluruhan. Wegener granulomatosis paling sering mempengaruhi sinus, hidung, tenggorokan, paru-paru, dan ginjal serta dapat mempengaruhi organ lain.Suatu biopsi dari jaringan paru-paru atau organ tubuh yang terkena merupakan satu-satunya cara untuk membuat diagnosis pasti mengenai penyakit ini.
Asma: Penyakit Asma paling banyak ditemukan pada gangguan pernapasan. Ini adalah keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara. Gejala umum yang sering dirasakan penderita asma biasanya sesak napas ringan, batuk dan mengi (bengek. Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan.
Asfiksi: Ini adalah jenis penyakit napas akibat gangguan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen ke sel atau jaringan tubuh. penyebabnya bisa bermacam-macam misalnya terisinya alveolus dengan cairan limfa karena infeksi Diplokokus, pneumonia atau Pneumokokus, penyumbatan saluran pernapasan oleh kelenjar limfa, misalnya polip, amandel, dan adenoid.
Asbestosis: Ini adalah jenis penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru). Gejala awalnya biasanya ditandai dengan sesak napas ringan, batuk, rasa sesak atau nyeri di dada, terdapat kelainan pada kuku (bentuk jari-jari tangan yang menyerupai tabuh genderang)
Asidosis Respiratorik: Penyakit ini timbul karena ketidakmampuan paru untuk mengeluarkan CO2 hasil metabolisme (keadaan hipoventilasi). Hal ini menyebabkan peningkatan H2CO3 dan konsentrasi ion hidrogen sehingga menghasilkan asidosis. Gejala umumnya biasanya ditandai dengan meningkatnya nadi dan tingkat pernapasan, napas pendek-pendek, dyspnea, pusing, convulsi, letargi, kelemahan dan sakit kepala.
Bronkitis: suatu peradangan pada cabang tenggorok (bronchus) (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan menahun. Gejala umumnya; batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan), sesak napas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan, sering menderita infeksi pernapasan (misalnya flu), bengek, lelah, pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan, wajah telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan, pipi tampak kemerahan, sakit kepala dan gangguan penglihatan.
Bronkientasis: Ini adalah jenis penyakit pernapasan berupa perusakan dan pelebaran (dilatasi) abnormal dari saluran pernapasan yang besar. Secara khusus, bronkiektasis menyebabkan pembesaran pada bronkus yang berukuran sedang, tetapi bronkus berukuran kecil yang berada dibawahnya sering membentuk jaringan parut dan menyempit. Penyebabnya adalah Infeksi pernapasan, Penyumbatan bronkus, Cedera penghirupan, genetik, Kelainan imunologik dan penyakit infeksi lain. Gejala umumnya, batuk menahun dengan banyak dahak yang berbau busuk, batuk darah, batuk semakin memburuk jika penderita berbaring miring, sesak napas yang semakin memburuk jika penderita melakukan aktivitas, penurunan berat badan, lelah, clubbing fingers (jari-jari tangan menyerupai tabuh genderang), wheezing (bunyi napas mengi/bengek), warna kulit kebiruan, pucat dan bau mulut.
Difteri: ini adalah penyumbatan oleh lendir pada rongga faring yang dihasilkan oleh infeksi bakteri jenis Corynebacterium diphtheriae. Penyakit ini bersifat akut dan biasanya menyerang saluran pernapasan anak-anak di usia 15 tahun. Gejala yang muncul ialah sakit tenggorokan, demam, sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan sangat lemah. Kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit. Difteri adalah penyakit mematikan, kalaupun selamat dari serangan akut difteri, biasanya penderita akan mengalami kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal.
Emfisema: Ini adalah penyakit paru-paru yang ditandai dengan penghancuran / luruhnya dinding alveolus. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Biasanya disebabkan karena konsumsi rokok yang banyak (perokok berat) dan sering mucul bersamaan dengan bronkitis kronis. Gejala umumnya sesak napas dalam waktu lama, nafsu makan dan berat badan menurun.
Faringitis: jenis penyakit peradangan yang menyerang tenggorok atau hulu kerongkongan (pharynx). Kadang juga disebut sebagai radang tenggorok. Penyakit ini dibagi dua yaitu akut dan kronis. Faringitis akut yaitu radang tenggorok yang masih baru, dengan gejala nyeri tenggorok dan kadang disertai demam dan batuk. Sedangkan Faringitis kronis adalah radang tenggorok yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama, biasanya tidak disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorok.
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut): Penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan, hidung, sinus, faring, atau laring. Biasanya ditemukan pada balita dan anak-anak dengan gejala umum badan pegal pegal (myalgia), beringus (rhinorrhea), batuk, sakit kepala, sakit pada tengorokan. Penyebab terjadinya ISPA adalah virus, bakteri dan jamur.
Influenza: Influenza, yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa tidak nyaman secara umum.
Laringitis: Laringitis adalah peradangan yang terjadi pada pita suara karena terlalu banyak digunakan, karena iritasi atau karena adanya infeksi. Laringitis dapat berlangsung dalam waktu singkat (akut) atau berlansung lama (kronis). Meskipun laringitis akut biasanya hanya karena terjadinya iritasi dan peradagnan akibat virus, suara serak yang sering terjadi dapat menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius.
Pertusis (Batuk Rejan): Penyakit saluran pernapasan yang terjadi pada anak berusia di bawah 1 tahun. Biasanya dimulai dengan gejala ISPA ringan seperti batuk, bersin dan cairan hidung keluar terus menerus (pada stadium catarrhal) kemudian sesudah 1 minggu sampai 2 minggu dilanjutkan dengan batuk yg terus menerus namun diikuti masa dimana ada jeda batuk (stadium paroxysmal). Batuk ini mungkin dapat diikuti dengan adanya muntah yang dapat di picu oleh menguap, tertawa atau berteriak, dan akan berkurang sesudah 1 sampai 2 bulan. Komplikasi yg dapat mengikuti keadaan ini adalah pneumonia, encephalitis, hipertensi pada paru, dan infeksi bakterial yg mengikuti.
Pneumonia: adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Penyebabnya bisa dari bakteri, virus, jamur, zat kimia atau penyakit tertentu lain seperti kanker paru-paru. Gejala umumnya biasanya tubuh demam, sesak napas, cepat lelah, sakit kepala, gangguan sendi dan otot serta kadang disertai mual muntah.
Pleuritis: penyakit yang disebut juga dengan radang pleura ini adalah suatu peradangan pada pleura (selaput yang menyelubungi permukaan paru-paru) yang dapat berlangsung secara sub-akut, akut atau kronois, dengan ditandai perubahan proses pernafasan yang intensitasnya tergantung pada beratnya proses radang. Pada yang berlangsung sub-akut proses radang biasanya dibarengi dengan empiema serta mengakibatkan layuhnya sebagian paru-paru, hingga pernafasan akan mengalami kesulitan (dispnoea). Biasanya pernafasan bersifat cepat dan dangkal. Pada yang berlangsung akut penderita mengalami kesakitan waktu bernafas hingga pernafasan jadi dangkal, cepat serta bersifat abdominal. Yang berlangsung kronis, pada waktu istirahat tidak tampak adanya perubahan pada proses pernafasannya. Bila disertai dengan penimbunan cairan di rongga pleura maka disebut efusi pleura tetapi bila tidak terjadi penimbunan cairan di rongga pleura, maka disebut pleurisi kering. Setelah terjadi peradangan, pleura bisa kembali normal atau terjadi perlengketan.
Rinitis: Ini adalah penyakit umum yang paling banyak di derita oleh perempuan dan laki-laki yang berusia 30 tahunan. Merupakan inflamasi mukosa saluran hidung dan sinus yang disebabkan alergi terhadap partikel, seperti debu, asap, serbuk/tepung sari yang ada di udara. Meskipun bukan penyakit berbahaya yang mematikan, rinitis alergi harus dianggap penyakit yang serius karena karena dapat mengganggu pernapasan.
Sinusitis: Sinusitis atau radang sinus adalah peradangan pada rongga tengkorak yang mempunyai saluran sempit yang menghubungkan hidung dan rongga mata. Ada beberapa sinus yang sering terkena radang yaitu sinus maksila (terletak disamping kanan dan kiri hidung), sinus frontalis (terletak pada dahi bagian depan), etmoid dan sfenoid yang terletak agak ke belakang. Umumnya penyakit ini bisa sembuh dengan cepat jika dirawat dengan baik. Tetapi, ada juga yang sampai pada taraf menahun. Bila dibiarkan, infeksi dapat menjalar ke bagian kepala yang lain sehingga perlu penanganan yang memadai, seperti operasi, untuk mengeluarkan endapan cairan dari dalam rongga. Gejala umumnya biasanya ditandai dengan rasa sakit di kening atau di antara mata, sakit di gigi bagian atas, wajah terasa penuh, serta hidung penuh dan tersumbat.
TBC: Penyakit ini umum ditemukan dinegara-negara berkembang. Tuberkulosis merupakan suatu penyakit infeksi kronis / menahun dan menular yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberklosa yang dapat menyerang pada siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin namun sesuai fakta yang ada bahwa penderita penyakit TBC lebih banyak menyerang pada usia produktif yang berkisar antara usia 15 tahun – 35 tahun. Gejal umumnya mudah demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung lama, sering berkeringat pada malam hari, gampang terkena influenza dan bersifat hilang timbul, menurunnya nafsu makan dan berat badan, batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah), perasaan lemah, lesuh & tidak enak (malaise).
Wegener granulomatosis: Penyakit ini awalnya didiagnosa sebagai pneumonia dan kadang-kadang kanker paru-paru. Gejala tampak non-spesifik, tetapi sering dimulai dengan nyeri otot, penurunan berat badan dan demam. Batuk darah juga merupakan indikator kuat, tetapi ini juga dapat mengindikasikan penyakit pernapasan yang serius lainnya. Ketika granuloma berkembang di paru-paru, menghancurkan jaringan paru-paru, dan proses pernapasan keseluruhan. Wegener granulomatosis paling sering mempengaruhi sinus, hidung, tenggorokan, paru-paru, dan ginjal serta dapat mempengaruhi organ lain.Suatu biopsi dari jaringan paru-paru atau organ tubuh yang terkena merupakan satu-satunya cara untuk membuat diagnosis pasti mengenai penyakit ini.
loading...
0 Response to "ANEKA MACAM JENIS PENYAKIT PERNAPASAN"
Posting Komentar