loading...

Kampung Naga, Merasakan Adat Leluhur

loading...

Apabila Anda sedang berlibur di Tasikmalaya, Jawa Barat, tak salah jika Anda berkunjung untuk merasakan dan menikmati masuk ke sebuah perkampungan adat yang masih sangat tradisional, yaitu ke Kampung Naga.

Kampung Naga, merupakan sebuah perkampungan adat yang masih tetap memegang teguh adat istiadat leluhur, meskipun berada di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang modern, dalam kehidupannya mereka masih tetap menjalankan kehidupan tempo dulu.

Beberapa keunikan khas adat istiadat Kampung Naga di antaranya jalan masuknya pun harus turun ke lembah menata tangga sebanyak 360 anak tangga dan jumlah rumah di sini tidak akan melebihi 112 bangunan.

Selain itu, bentuk rumahnya pun sama, yakni menggunakan atap yang terbuat dari ijuk atau rumbia, yaitu sabut pelepah dari puhon aren. Sementara dindingnya terbuat dari bilik bambu, bahkan ada yang terbuat dari serat rotan yang dianyam hingga menyerupai tikar yang berukuran besar.

Di atas daun pintu terdapat sebuah anyaman yang dinamakan tanda angin. Semua bangunan tidak boleh menggunakan cat, kecuali menggunakan kapur sirih dengan warna identik putih. Selain bangunan rumah tempat tinggal, juga terdapat tiga bangunan besar, yaitu masigit (masjid), bale patemon (tempat pertemuan), serta leit (lumbung padi). Tempat-tempat tersebut sering dijadikan untuk keperluan upacara adat Kampung Naga.

Adapun upacara yang biasa dilakukan selalu mengikuti tahun Hijriah, di antaranya Upacara Sakral yang biasa dilaksanakan sewindu sekali pada bulan Maulud pada tahun Alif. Selain itu, Syukuran Tengah Tahun pada bulan Jumadil Akhir, serta Syukuran Tengah Bulan yang biasa dilakukan pada pertengahan bulan dan pelaksanaan Lebaran pada bulan Idul Fitri dan Idul Adha.

Di sebelah timur Kampung Naga, terdapat Hutan Keramat dan makam leluhur, yaitu makam Sembah Dalem Singaparna, yang dikelilingi dengan sungai terbesar di Tasikmalaya, yaitu Sungai Ciwulan. Lokasi Kampung Naga di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, atau tepat di pinggir jalan raya Tasikmalaya menuju Garut.
kompas.com
loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kampung Naga, Merasakan Adat Leluhur"