loading...

Panduan Konstruksi Membuat Septic Tank yang Baik dan Benar

loading...

Air kotor rumah tangga ada 2 macam, yaitu air yang agak bersih seperti air bekas mandi dan cucian. Air ini umumnya disalurkan langsung ke got depan rumah karena tidak berbau dan tidak berbahaya. Lain halnya dengan jenis kedua, yakni air kotor dari WC/Tinja. Dikarenakan berbau dan menyebabkan bersarangnya kuman penyakit, maka harus “diolah” dulu dalam septic tank, tidak boleh langsung dialirkan ke saluran umum/got. Tujuan pengolahan ini agar cairan yang akan masuk ke got sudah cair, tidak bau dan tidak mengandung bahan yang menjijikan apalagi membahayakan.

Pada jaman dahulu, masyarakat pedesaan masih Buang Air Besar (BAB) pada jumbleng, yang hanya berupa galian seperti sumur biasa tanpa diberi apapun langsung dan di atasnya ditutup dan diberi tempat tumpuan kaki dan lubang masuk ke jumbleng tersebut dengan jarak dari sumur air bersih minimal 14 meter. Sekarang tak lagi dijumpai, karena sudah mengenal Septic Tank.

(Sumber: dok. Jago Bangunan)

Adapun Septik Tank yang baik dan benar minimal harus mewadahi terjadinya proses dari 4 tahap berikut:

Tahap 1: pengumpulan dan pemecahan tinja

Tahap 2: pengendapan agar bagian yang padat terbenam serta membusuk kemudian dimakan oleh jentik-jentik atau cacing air. Kadang pada tahap ini ada yang dibagi 2, pengendapan kasar dan halus jika dananya longgar.

Tahap 3: peresapan, agar kotoran yang sudah cair meresap ke dalam tanah

Tahap 4: pengaliran air ke saluran umum/got

Upayakan jangan sampai ada bahan anti septic yang masuk (air sabun, shampoo, pasta gigi, obat kumur, dsb) karena akan membunuh jentik-jentik dalam septic tank yang diperlukan. Lebih lanjut bisa dilihat pada skema berikut:

(Sumber: dok. Jago Bangunan)

- Pertama harus diperhatikan bahwa jarak peresapan dengan sumur air bersih/sumur bor minimal 10 meter agar bakteri dari peresapan tidak bisa kembali lagi ke sumur.

- Berikutnya tinja dari WC dialirkan ke lubang pertama dengan pipa PVC minimal diameter 4“ agar tak mudah buntu. Tinja dipecah agar mengendap karena kalau masih gumpalan cenderung akan mengambang. Setelah lembut maka masuk ke kotak berikutnya agar mengendap lagi dan semakin lembut, di sini jentik-jentik atau bakteri memakan kotoran sehingga larut.

- Setelah larut maka dialirkan ke peresapan, dan dari situ bisa dibuatkan aliran ke saluran umum/got karena sudah agak bersih.

Usahakan septic tank dibuat kedap air karena jika air tinja bocor akan merusak lingkungan apalagi jika airnya sampai masuk lagi ke dalam sumur yang kita pakai untuk mandi atau memasak, tentunya tidak higienis. Caranya ketika memlester ditambah kawat ayam guna menahan keretakan. Perhatikan bahwa pipa dialirkan dari bak satu ke bak lainnya dipasang keni 90 derajat agar yang mengalir hanya cairan saja tidak ada benda padatnya.

(Sumber: dok. Jago Bangunan)

Secara teknis, jika air selalu terjaga maka umur septic tank bisa panjang namun jika penghuni banyak dan airnya kemasukan bahan anti septic maka cepat penuh dan diperlukan penyedotan, untuk itu pada bagian atasnya disediakan tutup yang bisa dibuka guna penyedotan berukuran 40 cm x 40 cm. Untuk menghindari ledakan maka septic tank dibuat penghawaan, dipasang pipa 1 ½ dim yang dilengkapi tee dan 2 buah knie.

Lalu berapa besar ukuran septic tank yang ideal? Pada prinsipnya, semakin besar ukurannya maka akan semakin awet dan aman. Namun jika lahan terbatas, maka minimal septic tank berukuran lebar 80 cm x panjang 160 cm dan dalam 100 cm.
Oleh: Amin Zainullah
loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Panduan Konstruksi Membuat Septic Tank yang Baik dan Benar"