loading...

Ruang Kerja Nyaman di Rumah

loading...
Ruang Kerja Nyaman di Rumah
Mendesain ruang kerja dalam hunian tak harus membutuhkan ruangan yang luas. Ruang mungil pun bisa didesain sebagai tempat kerja yang nyaman, asalkan Anda jeli mendesain dan memilih furnitur yang cocok.

Canggihnya perangkat teknologi memungkinkan seseorang bisa mengerjakan pekerjaannya dari mana saja, termasuk dari rumah. Agar hasil kerja tetap maksimal, tak ada salahnya Anda menyediakan sarana dan prasarana yang nyaman di rumah. Salah satunya ruang kerja yang nyaman.

Selain untuk hasil yang maksimal, ruang kerja di rumah juga membuat Anda kerja lebih enak tanpa mengganggu anggota keluarga lainnya. Keuntungan lainnya adalah tempat ini sekaligus bisa digunakan untuk menyimpan berbagai berkas dan arsip pekerjaan.

Bila bekerja di rumah sudah menjadi kebutuhan, tak ada salahnya Anda memikirkan ruangan ini sejak awal rumah mau dibangun. Hal ini membuat Anda bisa leluasa mengusung konsep dan desain, tanpa mengacaukan desain yang sudah ada.

Sebenarnya membuat ruang kerja di rumah tak harus membutuhkan ruangan yang luas. Ruangan mungil pun bisa Anda buat menjadi ruang kerja nan nyaman. Kuncinya adalah kejelian desain dan pemilihan furnitur yang tepat. Menurut arsitek Nunung Adywijaya, ruang kerja biasanya berukuran standar 3x3 meter. Namun, jika lahan rumah masih memadai, ukuran ruang bisa saja jadi lebih. Lagi-lagi bergantung pada kebutuhan si penggunanya karena jika berlebihan juga tidak baik.

Untuk menatanya pun, pada dasarnya tidak sulit. Penataan bisa dilakukan berdasarkan pekerjaan dan karakter si penggunanya. Nunung mengatakan, untuk mendesain ruang kantor, maka yang lebih dulu diperhatikan adalah menciptakan kenyamanan dan kebutuhan si penggunanya. Ambil contoh, orang yang bekerja sebagai lawyer dengan orang yang bekerja di bidang seni, tentu berbeda karakter juga desain ruang kantornya. Bila lawyer biasanya cenderung formal dan elegan, sedangkan pekerja seni biasanya membutuhkan ruang yang dapat memunculkan ide kreativitasnya.

Sementara, untuk melihat karakter penghuninya, biasanya berkaitan dengan tingkat privasi yang ingin dimunculkan. Maksudnya, ada saja penghuni rumah yang senang jika dibuatkan ruang kantor, tetapi berdampingan dengan ruang baca atau ruang tidur. “Mungkin dia senang jika bekerja ditemani sang istri atau anakanaknya. Lain hal bagi mereka yang tingkat privasinya tinggi sehingga butuh ruang kerja sendiri,” ujar Nunung.

Untuk penentuan lokasinya, Nunung menyarankan, sepantasnya pilih lokasi yang tidak melewati area privat, seperti kamar tidur dan ruang keluarga. “Jika bisa desain ruang kerja yang lokasinya berhubungan dengan ruang tamu. Jadi, sewaktu-waktu harus menerima tamu yang berhubungan dengan pekerjaan, dari ruang tamu bisa langsung menuju ruang kerja,” tuturnya.

Selanjutnya adalah perhatikan tata ruang kerjanya. Misalnya, arah meja kerja yang sebaiknya menghadap pintu ruang. Selain itu, jika Anda ingin meletakkan meja berdekatan dengan bukaan jendela, sebaiknya perhatikan tingkat cahayanya. “Apakah silau atau tidak ketika si pengguna duduk dan bekerja di kursinya tersebut.

Sebenarnya hal-hal yang seperti itu penting untuk diperhatikan saat menata letak,” ucap Nunung. Contoh lain, ada juga yang ingin meja kerjanya berdampingan dengan jendela karena ternyata view bukaannya taman.

Hal lainnya, tentu berkaitan dengan alat-alat elektrikal ruang. Lazimnya ruang kerja paling standarnya membutuhkan komputer, stop contact, dan alat-alat elektrikal lainnya. Sisi lain yang penting diperhatikan adalah sebelum ruang diisi dengan furnitur dan berbagai aksesori, sebaiknya penghuni sudah mempersiapkan letak dari alat-alat elektrikalnya.

Secara pribadi, mungkin hal ini kurang diperhatikan karena ruang digunakan untuk sendiri. Namun, secara estetika, kabel-kabel listrik yang terlihat tidak rapi akan mengurangi tingkat kenyamanan di dalam ruang. Akan sangat bijaksana jika si pengguna dapat memperhatikan hal ini. Caranya, tata kabel dengan rapi agar tidak langsung terlihat mata. Selain itu, Anda pasti tidak ingin mengeluarkan bujet lebih hanya karena perencanaan yang kurang maksimal. Salah satunya penataan alat-alat elektrikal ini.

“Misalnya, kita lupa ingin memasang stop contact di satu sudut, padahal letak komputer dari awal sudah ingin diletakkan di area tersebut. Otomatis Anda harus membobol lagi dan biaya tambah lagi untuk perbaikan,” sebut Nunung.

Hal penting lainnya dalam penunjang kenyamanan adalah pemilihan penutup lantai. Umumnya jenis lantai yang sering digunakan seperti parquet dan granit. Parquet memang diyakini dapat membuat nyaman si penggunanya, selain dapat memberikan kesan hangat pada ruang. Sentuhan akhir yang tidak kalah berperan dalam menentukan rasa dalam sebuah ruangan adalah faktor warna.

Warna-warna yang lembut diyakini mampu memberikan efek tenang dalam ruang kerja. Kalaupun Anda ingin memberikan warna lain sebagai aksen, tentu bisa saja.

Tinggal Anda sebagai desainer yang menentukan komposisi permainan warna tersebut supaya tetap bisa memberikan rasa dalam ruang. Misalnya, bermain warna dinding. Tiga bidang dinding Anda gunakan cat dengan warna netral, sementara untuk backdrop meja kerja Anda dapat menggunakan wallpaper dengan warna mencolok
loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ruang Kerja Nyaman di Rumah"